Sabtu, 27 Maret 2010

PENYEMBUHAN PADA TORAKAL 12 SELAIN SUPLEMEN
osted on 17. Jan, 2010 by helda sulistina in Dr Menjawab

spt patah tulang yg lain proses penyembuhan tulang butuh waktu penyambungan minimal 1 1/2 bln, maksimal 6 bulan , sebaiknya anda bed rest toal berbaring saja selama 1 bln, setelah itu mulai mobilisasi jalan, kurangi duduk krn duduk beban besar buat tlg belakang dgn bantuan TLSO brace, kalau bisa berenang lakukan eksercise berenang ,selain itu makan makanan yg mengandung kalsium spt susu, tempe tahu,susu kedelai, bayam, ikan teri dll, jangan lupa berjemur matahari pagi selama 20 mnt di bawah jam 10 pagi

proses penyambungan tulang tdk bisa dipercepat, efek pemberian kalsium adalah pada proses mineralisasi.

tak usah khawatir, selama tulangnya tdk infeksi , utk tahunya kita lakukan foto xray, kadang memang infeksi dibawah kulit agak lama sembuhnya tapi utk proses penulangan lebih kuat

TEMPAT TANYA PATAH TULANG:

http://mukipartono.com/apakah-pemberian-susu-kalsium-dapat-mempercepat-proses-penyembuhan-patah-tulang/

Dr Muki Partono, Sp.OT Dokter Ahli Bedah Tulang


TULANG

Pengobatan patah tulang ; dukun tulang atau medis (suatu pendapat pribadi) Bag 2

Mungkin kita semua bertanya, apakah benar dukun patah tulang bisa menyembuhkan patah tulang?????? Saya cuma bisa menjawab seperti ini ; " yang menyembuhkan patah tulang adalah tubuh kita sendiri dengan izin ALLAH SWT". Jadi apa peran seorang yang menyatakan dirinya sebagai dukun tulang atau dokter bedah orthopaedi.

Secara praktis penyembuhan tulang melewati beberapa fase yang menyebabkan tulang kita kembali menyambung, namun terdapat beberapa kaidah yang dibutuhan tulang untuk sembuh. kaidah tersebut antara lain :
1. Tulang yang patah harus dikembalikan ke posisi seanatomis mungkin, karena kita ingin tulang
sembuh pada posisi yang mendekati posisi awal kan?
2. Setelah kita kembalikan tulang seanatomis mungkin, lalu kita harus mengfiksasi tulang
sestabil mungkin. Untuk memberikan kesempatan kepada tulang melewati fase fase
penyembuhannya.
3. Pada patah tulang terbuka dibutuhkan tindakan khusus untuk pencegaha infeksi dan
penyembukan jaringan lunak di sekitar tulang yang patah.
4. Mecegah segala komplikasi yang dapat terjadi, yang membahayakan tungkai.
5. Program rehabilitasi yang benar selama proses penyembuhan sangat penting untuk mengembalikan fungsi tulang yang patah.
Kalau semua itu telah tercapai diharapkan tulang akan sembuh dengan fungsi yang optimal. nah, ilmu medis merupakan ilmu yang empirik, mengobati segala sesuatu berdasarkan bukti, dan mengobati dengan patofisiologi yang bisa dipertanggung jawabkan. Contohnya ; jika ada pasien yang diduga patah tulang, akan dilakukan pemeriksaan radiologi untuk melihat tulang mana yang patah, lokasinya, bentuk patahannya dan arah pergeserannya. Dengan panduan itu dapat ditentukan rencana tindakannya, apakah konservatif atau operatif. Dan dari hasil radiologi itu juga bisa diprediksikan hasil tindakan kita. Jadi tidak ada tindakan berdasarkan dasar yang tidak jelas, semuanya bisa dijelaskan dengan bukti empirik.
Nah, bagaimana dengan dukun tulang. terus terang saya tidak mendalami dengan jelas pengobatan dukun tulang. saya tidak mengeathui metode diagnostiknya, teknik pengobatan dan panduan dalam pengobatan. tentu pertanyaaan besar dipikiran kita " apakah dukun tulang bisa menyembuhkan patah tulang?". ini pendapat pribadi saya ; jika tulang yang patah tidak bergeser, dan dukun memberikan fiksasi yang stabil, patah tulangnya akan sembuh. tapi pada patah tulang yang begeser dan patah tulangnya pecah (komunitif) atau pada patah tulang terbuka saya tidak bisa memberikan komentar. karena begitu banyak kegagalan yang telah saya lihat.

Senin, 07 Juli 2008

Pengobatan Patah Tulang ; Dukun Tulang atau Medis ( suatu pendapat pribadi) bag 1

Patah tulang merupakan suatu keadaan dimana terputusnya keutuhan tulang baik lapisan luar (periosteum, kortek), maupun lapisan dalamnya ( medula). Tulang merupakan bagian yang terkeras yang ada pada tubuh kita. Jadi dapat kita bayangkan jika terjadi patah tulang, sudah dapat dipastikan energi yang menyebabkannya cukup besar, kecuali jika keadaan tulangnya memang tidak normal, dimana adanya kelemahan dari struktur tulang, yang menyebabkan dengan energi yang kecil saja bisa menyebabkan tulangnya patah. Patah tulang bisa terjadi komplit ( dimana patah mengenai keseluruhan kortek) ataupun inkomplit, yang pada orang awam biasa disebut retak.

Sedikit mengenai ulasan anatomi anggota gerak. Tungkai kita, baik tungkai atas maupun tungkai bawah terdiri dari struktur jaringan yang keras ( tulang) dan jaringan lunak ; mulai dari kulit, otot, tendon, ligamen, pembuluh darah, saraf, serta jaringan lunak lainnya. Untuk tercapainya fungsi anggota gerak, sangat penting adanya suatu keadaan yang optimal seluruh bagian ini. Tungki kita bisa bergerak dengan baik karena kondisi tulang yang baik, otot yang kuat, aliran darah yang lancar, saraf yang mengantarkan aliran stimulasi dengan baik dan adanya sendi yang sehat.

Sekarang apa yang terjadi patah tulang pada tungkai. yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah, pada tulang yang normal, untuk terjadinya keadaan patah tulang diperlukan energi yang cukup kuat. Contohnya pada kecelakaan lalu lintas dimana seorang pengendara motor bertabrakan dengan mobil yang mengakibatkan dia terjatuh dan tubuhnya membentur bagian mobil, jalan ataupun yang berat si korban terlindas mobil. Pada keadaan ini perlu kita mengetahui adanya cedera lain pada tubuhnya yang mengancam nyawanya. Misalnya ; cedera kepala, cedera dada, cedera rongga perut yang mungkin membutuhkan tindakan segera untuk penyelamatan nyawa.

Begitu pula dengan tungkai yang mengalami patah tulang. Cedera pada tungkai dapat secara langsung mencederai tulang maupun jaringan lunak di sekitarnya. Luka pada kulit, robeknya otot, putusnya tendon, cedera pembuluh darah dan saraf merupakan cedera-cedera penyerta yang sering terjadi pada patah tulang. Bagi seorang dokter spesialis orthopaedi (bedah tulang), cedera pada jaringan lunak akan lebih menghawatirkan dibandingkan kalau hanya cedera pada tulang. Kasarnya begini " Tulang patah sih gampang, tapi kalau saraf dan pembuluh darahnya putus lain lagi masalahnya".

Pada pasien pasien yang mengalami patah tulang, hal-hal seperti diataslah yang perlu diperhatikan. Apakah ada cedera di tempat lain yang mengancam nyawa?, adalah cedera pada tungkai yang mengancam keselamatan tungkai?. Hal-hal seperti ini perlu suatu pemeriksaan yang akurat untuk pembuktian yang empirik. Dalam penaganan pasien trau kita harus berpacu dengan waktu. Jika Golden Periode tidak kita raih banyak hal yang membahayakan akan terjadi. Untuk itu perlu pemeriksaan yang teliti dan sistematik untuk menghindari terabaikannya hal hal yang penting.

KUNCINYA ADALAH PERLUNYA PEMERIKSAAN UNTUK PEMBUKTIAN YANG EMPIRIK, SEHINGGA BISA DIAMBIL TINDAKAN YANG RELISTIK, SEHINGGA HASILNYA BISA DIPREDIKSI. MAKANYA DI DUNIA KEDOKTERAN DIKENAL ISTILAH PROGNOSIS.

TULANG

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Klasifikasi

[sunting] Osteoporosis primer

Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

[sunting] Osteoporosis sekunder

Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :

  • Cushing's disease
  • Hyperthyroidism
  • Hyperparathyroidism
  • Hypogonadism
  • Kelainan hepar
  • Kegagalan ginjal kronis
  • Kurang gerak
  • Kebiasaan minum alkohol
  • Pemakai obat-obatan/corticosteroid
  • Kelebihan kafein
  • Merokok

[sunting] Penyebab

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

[sunting] Gejala

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.

Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

[sunting] Diagnosa

Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.

Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna untuk:

  • wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis
  • penderita yang diagnosisnya belum pasti
  • penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.

[sunting] Patogenesis

Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam tulang normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang; hingga 10% dari seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik waktu tertentu. Proses pengambilan tempat dalam satuan-satuan multiseluler tulang (bone multicellular units (BMUs)) pertama kali dijelaskan oleh Frost tahun 1963.[1] Tulang diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru disetorkan oleh sel osteoblas.[2]

[sunting] Pengobatan

Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.

Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.

Alendronat berfungsi:

  • mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
  • meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
  • mengurangi angka kejadian patah tulang.

Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.


Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.

Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.

Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

[sunting] Pencegahan

Pencegahan osteoporosi meliputi:

  • Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
  • Melakukan olah raga dengan beban
  • Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast.

Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.

Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

[sunting] Epidemiologi

Sementara ini diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. Ini menambah kejadian jutaan fraktur lainnya pertahunnya yang sebagian besar melibatkan lumbar vertebra, panggul dan pergelangan tangan (wrist). Fragility fracture dari tulang rusuk juga umum terjadi pada pria.

[sunting] Fraktur Panggul

Fraktur panggul paling sering terjadi akibat osteoporosis. Di AS, lebih dari 250.000 fraktur panggul pertahunnya merupakan akibat dari osteoporosis. [3] Ini diperkirakan bahwa seorang wanita kulit putih usia 50 tahun mempunyai waktu hidup 17,5% berisiko fraktur femur proksimal. Insidensi fraktur panggul meningkat setiap dekade dari urutan ke 6 menjadi urutan ke 9 baik untuk wanita maupun pria pada semua populasi. Insidensi tertingi ditemukan pada pria dan wanita usia 80 tahun ke atas.[4]

[sunting] Fraktur Vertebral

Antara 35-50% dari seluruh wanita usia di atas 50 tahun setidaknya satu mengidap fraktur vertebral. Di AS, 700.000 fraktur vertebra terjadi pertahun, tapi hanya sekitar 1/3 yang diketahui. Dalam urutan kejadian 9.704 wanita usia 68,8 tahun pada studi selama 15 tahun, didapatkan 324 wanita sudah menderita fraktur vertebral pada saat mulai dimasukkan ke dalam penelitian; 18.2% berkembang menjadi fraktur vertebra, tapi risiko meningkat hingga 41.4% pada wanita yang sebelumnya telah terjadi fraktur vertebra. [5]

[sunting] Fraktur Pergelangan Tangan

Di AS, 250.000 fraktur pergelangan tangan setiap tahunnya merupakan akibat dari osteoporosis.[3] Fraktur pergelangan tangan merupakan tipe fraktur ketiga paling umum dari osteoporosis. Resiko waktu hidup yang ditopang fraktur Colles sekitar 16% untuk wanita kulit putih. Ketika wanita mencapai usia 70 tahun, sekitar 20%-nya setidaknya terdapat satu fraktur pergelangan tangan[4]

[sunting] Fraktur Tulang Rusuk

Fragility fracture dari tulang iga umumnya terjadi pada laki-laki usia muda 25 tahun ke atas. Tanda-tanda osteoporosis pada pria ini sering diabaikan karena sering aktif secara fisik dan menderita fraktur pada saat berlatih aktivitas fisik. Contohnya ketika jatuh saat berski air atau jet ski. Bagaimanapun, tes cepat dari tingkat testosteron individu berikut diagnosis fraktur akan nampak dengan mudah apakah individu kemungkinan berisiko.